5 Fakta Menarik KPLP Penjaga Laut Indonesia, Yang Wajib Kamu Ketahui

Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP)

Pasti selama ini kita sebagai orang awam berpikir bahwa yang menjaga laut Indonesia itu hanya instansi TNI Angkatan Laut saja kan? Ternyata nggak lho, guys!

Banyak instansi pemerintah lainnya yang menjaga laut Indonesia, salah satunya adalah KPLP (Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai. Yuk simak 5 fakta dan informasi menarik berikut ini tentang KPLP Indonesia :

1. Penjaga Laut dan Pantai di Indonesia

Di bawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan, kita punya instansi yang menjaga laut dan pantai di Indonesia bernama Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP).

KPLP secara umum mempunyai tugas melakukan pengawasan, penjagaan dan penegakan hukum terkait
keselamatan pelayaran di seluruh wilayah perairan Indonesia.

Seperti misalnya saat operasi Natuna, KPLP secara turun serta andil mengerahkan beberapa kapal patroli dari Pangkalan Tanjung Uban untuk melakukan penjagaan dan pengamanan.

Oleh karena itu KPLP sering disebut sebagai Bodyguard Laut Indonesia, atau istilah resmi dalam bahasa inggris adalah Indonesia Sea & Coast Guard.

2. Ada Lima Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai Indonesia 

KPLP juga mempunyai basecamp atau pangkalan yang bernama PLP (Pangkalan Laut dan Pantai). Pangkalan laut dan pantai ini tersebar di lima titik di Indonesia, yaitu :
1) Pangkalan Kelas I Tanjung Priok
2) Pangkalan Kelas II Tanjung Uban
3) Pangkalan Kelas II Tanjung Perak
4) Pangkalan Kelas II Bitung
5) Pangkalan Kelas II Tual Ambon

Saat ini Ditjen Perhubungan Laut memilki 9.000 personil KPLP dan 373 armada kapal patroli yang tersebar di 5 Pangkalan PLP dan kantor Syahbandar di seluruh Indonesia.

3. Kiprah KPLP di dunia internasional

Dalam kiprahnya menjaga laut Indonesia KPLP pernah bekerjasama dengan UK Coast Guard dan US Coast Guard untuk melakukan patroli bersama dan peningkatan kapasitas SDM.

KPLP juga turut tergabung dalam Tokyo MOU, yaitu salah satu organisasi pengawasan negara pelabuhan yang paling aktif di dunia yang terdiri dari 20 anggota negara Asia-Pasifik.

Secara berkala pula KPLP kerap rutin menggelar latihan bersama dengan negara Phillipina dan Jepang dalam rangka menanggulangi musibah tumpahan minyak, kebakaran kapal, pencarian dan pertolongan orang yang jatuh ke laut, serta menguji dan mengevaluasi kemampuan personil dan peralatan dengan melibatkan beberapa instansi terkait melalui Kegiatan Marine Pollution Exercise (Marpolex).

Kapal KN Trisula P.111

4. Hari Ulang Tahun KPLP dan PLP Berdekatan

Menariknya KPLP sebenarnya sudah ada sejak tahun 1942, namun setelah pengakuan kedautalan NKRI tahun 1949 hingga tahun 1973 nama KPLP sering mengalami perubahan.

Tanggal 30 Januari 1974 akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi KPLP sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.14/U/Phb-1973. Sedangkan hari jadi PLP ditetapkan pada tanggal 26 Februari 1988.

Pada tahun 2020 ini KPLP merayakan hari jadinya yang berusia 47 tahun dan PLP berusia 32 tahun di Pangkalan Tanjung Priok.

HUT KPLP ke-47 dan PLP ke-32 di Pelabuhan Tanjung Priuk

5. Semarak HUT KPLP & PLP Mengadakan Kegiatan Sosial dan Upacara

Merayakan hari jadi KPLP ke-47 tahun dan PLP ke-32 tahun, kedua instansi tersebut mengadakan kegiatan sosial Donor Darah yang bertempat di Tanjung Priok dan juga Gerakan Bersih Laut yang dilaksanakan secara serempak di lima pangkalan PLP Tanjung Priok, Tanjung Uban, Tanjung Perak, Bitung, dan Tual Ambon.

Sebagai puncak acara HUT KPLP & PLP pada tanggal 26 Februari 2020 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengadakan upacara di Pelabuhan Tanjung Priok yang dipimpin oleh Direkur Jenderal Perhubungan Laut Bapak Ir. R. Agus H. Purnomo.

Dalam rangkaian upacara perayaan tersebut Ditjen Hubla membagikan 150 life jacket kepada insan pelayaran rakyat, dan mengundang komunitas transmate untuk naik ke kapal KPLP KN Trisula P.111 dan dibawa berlayar ke Pulau Seribu.

Komunitas Transmate Kemenhub